Program microsoft excel memiliki berbagai fitur yang dapat membantu kita, khususnya berkaitan dengan numerik. Tak terkecuali dengan kebutuhan penelitian. Sangat banyak yang telah mengulas dan memberikan trik bagaimana excel menjadi andalan praktis dan murah untuk membantu penghitungan analisis dalam penelitian.
Uraian berikut adalah cara menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan microsoft excel. Panduan ini khusus untuk menghitung koefisien korelasi antara dua variabel (biasanya adalah variabel X dan Y),yang juga untuk peneliti pemula yang melibatkan 2 variabel saja.


Rumus yang digunakan adalah CORREL. Menegaskan kembali bahwa menghitung koefisien korelasi tujuannya adalah mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel, apakah keduanya mempunyai keterkaitan lemah sekali sampai dengan kuat sekali. Contoh data yang akan digunakan dalam panduan ini adalah data Jam Kerja (X) dan Kinerja (Y).



Sumber : shutterstock

Dari tabulasi data di atas, letakkan kursor pada kolom D12, kemudian ketikkan rumus =CORREL(array1;array2). Array1 adalah seluruh data di kolom X (jam kerja), dan array2 adalah seluruh data di kolom Y (Target Kinerja). 

Kemudian padapD12, ketikkan dulu =CORREL( setelah itu block seluruh data di kolom jam kerja dengan kursor dari kolom C2 sampai C11 lalu ketikkan dibelakangnya tanda titik koma ; dan block data Target Kinerja dari D2 sampai D11 akhiri dengan tanda kurung tutup), maka pada kolom D12 akan terlihat =CORREL(C2:C11;D2:D11). Silahkan lakukan enter keyboard komputer anda. Terlihat bahwa hasilnya adalah 0,909884 pada kolom D12 pada excel anda.

Hasil ini dapat kita bulatkan menjadi 0,9099. Intepretasi hasil tersebut dapat kita konfirmasikan pada tabel intepretasi koefisien korelasi bahwa jika koefisien berada diantara 0,000 – 0,199 tingkat hubungan/korelasi antara Jam Kerja (X) dengan Target Kinerja (Y) adalah sangat lemah, antara 0,200 – 0,399 berarti lemah, 0,400 – 0,599 adalah sedang, antara 0,60 – 0,799 adalah kuat dan antara 0,80 – 1,0 berarti hubungan/korelasi antara Jam Kerja (X) dengan Target Kinerja (Y)  adalah sangat kuat. 
Batasan intepretasi tersebut biasanya diilustrasikan atau ditulis dalam format tabel di banyak buku metode penelitian. Berdasarkan hasil penghitungan dan konfirmasi imtepretasi koefisien korelasi maka saya tegaskan kembali bahwa antara Jam kerja dengan Target kinerja memiliki. hubungan yang sangat kuat. 

Dalam penelitian, untuk membuktikan apakah hasil tersebut signifikan atau terbukti secara empiris maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis yang dapat dilakukan dengan pendekatan uji t dimana pada uji ini akan dibandingkan antara t-hitung dengan t-tabel. Sistemika uji. hipotesis akan dibahas pada tulisan berikutnya. Demikian mudah-mudahan dapat bermanfaat.