Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan pendekatan  atau paradigma baru dalam pembangunan suatu negara. Pemikiran untuk mengintegrasikan ekonomi dan ekologi merupakan akar lahirnya ide tentang pembangunan berkelanjutan. Konsep pembangunan yang terbukti dapat dilaksanakan di negara maju belum tentu dapat dilaksanakan di negara sedang berkembang dan demikian pula sebaliknya. Pemahaman tentang konsep pembangunan berkelanjutan akan mempunyai keragaman, yaitu pemahaman di kalangan pengusaha dapat berbeda dengan apa yang dipahami oleh masyarakat umum atau kelompok aktivis lingkungan.
Berbicara mengenai “lingkungan”  dalam  konsep   pembangunan    yang berkelanjutan,  pengertiannya  bukan  hanya  terbatas  pada  lingkungan  alam  tetapi juga lingkungan sosial-ekonomi. Ada keterkaitan yang erat dan pengaruh timbal balik  antara  keduanya.  Oleh  karena  itu,  paham  pembangunan  yang ingin  dikembangkan,  pembangunan  tidak  boleh  hanya  mengejar  pertumbuhan, meskipun  pertumbuhan  itu  penting  dan  tidak  dapat  tidak  harus  ada  untuk mengatasi  pengangguran  dan  kemiskinan.  Tetapi,  bagaimana  pertumbuhan  itu dihasilkan  dan  bagaimana  pendistribusiannya,  tidak  kalah  pentingnya  dari  pertumbuhan itu sendiri. Bagaimana  pembangunan  berkelanjutan  itu  dijalankan,
Pembangunan berkelanjutan secara umum di definisikan sebagai pembangunan yang mempertemukan kebutuhan generasi kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, dan inilah yang hakikat dari “pembangunan berkelanjutan”. Definisi ini menekankan upaya upaya peningktan kualitas hidup manusia yang diformat dengan batas batas daya dukung ekosistem. Daya dukung ekosistem diupayakan dengan membangun dan mengembangkan kehandalan dan keberagaman (vitality & diversity).IISD (International Institute for Sustainable Development) dan kalangan bisnis merumuskan pembangunan berkelanjutan sebagai adopsi strategi bisnis dan aktivitas yang mempertemukan kebutuhan kebutuhan perusahaan dan stakeholder pada saat ini dengan cara melindungi, memberlanjutkan serta meningkatkan sumber daya manusia dan alam yang akan dibutuhkan pada masa yang akan datang.
Dalam Munasinghe,1993, Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga aspek pembangunan yaitu 1) pembangunan ekonomi (economic development), 2) pembangunan sosial (social development) dan 3) pembangunan yang berkaitan dengan ekologi (ecological development), sehingga melalui tiga aspekini tentunya tidak terlepas dari tujuan ari masing masing aspek pembangunan berkelanjutan tersebut.
Dalam pembangunan ekonomi (economic develompent) menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, maksimalisasi laba, memperluas pasar dan mengeksternalkan biaya investasi). Berbeda dalam pembangunan sosial (social development), aspek yang menjadi perhatian adalah pemenuhan kebutuhan dan kepercayaan diri sendiri (self reliance), sementara dalam pembangunan ekosistem(ecological development) adalah penghargaan terhadap kapasitas / daya dukung lingkungan, konservasi, pendaurulangan sumber daya dan pengurangan sampah. Berdasarkan konsep tujuan dari masing masing aspek ini maka pembangunan berkelanjutan setidaknya mencakup unsur unsur 1) keadilan sosial (; pemenuhan kondisi kehidupan, pemerolehan kesempatan yang sama, kepaduan sosial, solidaritas sosial dan pemeliharaan modal manusia), 2)efisiensi (;pertumbuhan ekonomi, efisiensi dan daya saing, fleksibilitas dan stabilitas, produksi/konsumsi, kesempatan kerja dan perdagangan internasional), 3) tanggung jawab lingkungan (:konsumsi terhadap sumber daya, bahan dan sampah, resiko resiko, tingkat perubahan serta pemandangan alam dan budaya).
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di NSB tidak akan dapat terlaksana tanpa upaya mengurangi kesenjangan sosial, misalnya melalui pengentasan kemiskinan dan pemerataan kesesjahteraan/pendapatan. Dalam kontek Indonesia, keberadaan sumber daya alam pedesaan merupakan modal dasar yang penting sebagai pengembangan wilayah karena sebagian besar masyarakat Indonesia hidup di pedesaan. Sehingga yang terpenting adalah menjawab bagaimana pemerintah mengatur kebijakan pembangunan agar dapat berkelanjutan.
Untuk menjawab persoalan ini tentunya dibutuhkan berbagai konsep dan strategi integrasi lingkungan dalam pembangunan ekonomi yang meliputi : 

  1. Pengembangan pendekatan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan 
  2. Pengembangan pendekatan pencegahan terhadap pencemaran 
  3. Pengembangan sistem neraca ekonomi, sumberdaya alam dan lingkungan
Realitas yang kemudian terjadi adalah masih jauhnya dari harapan dari tujuan pembangunan berkelanjutan, meskipun Indonesia telah merumuskan berbagai langkah strategis. Banyaknya kasus pembangunan yang bergeser dari berkelanjutan menunjukkan adanya kelemahan di berbagai sektor, dimana yang paling mendasar adalah persoalan manusia yang tercermin pada kepemimpinan di berbagai lapisan. Jika kita tinjau dari apa yang dihasilkan dalam pembanguan di negeri ini masih banyak pembangunan yang berorientasi pada kepentingan sekelompok golongan tertentu yang berakibat lalainya pada keberadaan ekosistem dan kurangnya pengembangan ekonomi bagi kesesjahteraan rakyat banyak. Inilah contoh bagaimana pembuat kebijakan lemah dalam sistem dan berlanjut hukum. Dan ini adalah PR paling mendasar yang harus segera dibenahi.
Pembangunan berkelanjutan pada banyak pihak akan membahas beberapa hal yaitu upaya memenuhi kebutuhan manusia yang ditopang dengan kemampuan daya dukung ekosistem, upaya peningkatan mutu kehidupanmanusi dengan cara melindungi dan memberlanjutkan, upaya meningktakan sumber daya manusia dan alam yang akan dibutuhkan pada masa mendatang serta upaya mempertemukan kebutuhan-kebutuhan manusia antagenerasi.
Meninjau pengelolaan sumberdaya pedesaan, menginagat keterbatasan sumberdaya alam, disatu sisi dan secara simultan meningkatnya kebutuhan penduduk, maka argumentasi pengelolaan berkelanjutan seyogyanya menekankan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi dan konservasi lingkungan merupakan dua hal yang penting dan saling melengkapi dan bukan jalur yang saling bertentangan. Oleh karenanya konsep pengelolaan sumberdaya pedesaan yang berkelanjutan merupakan siklus perencanaan, aksi dan refleksi yang dirumuskan dalam tiga hal berikut :

  1. Pengelolaan sumberdaya pedesaan secara berkelanjutan pada dasarnya merupakan upaya mengintegrasikan perspektif ekonomi dan ekologi dalam perencanaan serta pelaksanaan pembangnunan. 
  2. Pengelolaan sumberdaya pedesaan secara berkelanjutan memberikan prioritas untuk memperkuat dinamika sosial ekonomi dan memberdayakan pelaku serta kelembagaan lokal dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya. 
  3. Pengelolaan sumberdaya pedesaan secara berkelanjutan seyogyanya memahami permasalahan sumberdaya dan potensi yang dikandungnya dalam rangka kesamaan akses bagi kelompok kelompok sosial dan kepentingan antar generasi. 
Inilah konsep dasar pembangunan pembangunan berkelanjutan yang sebenarnya sebagai senajata bagaimana pemerintah dan pelaku bisnis/pembangunan memegang dan memenuhi janjinya membentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang ditorehkan dalam dasar negara pada sila kelima itu. 

Sumber : dari berbagai sumber