Raymond McLeod, Jr, mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai (user) dengan kebutuhan yang serupa. Jaringan komputer (LAN, MAN, dan WAN) sebuah enterprise (organisasi / instansi / perusahaan) pada masa lalu dikelola secara terpusat (centralized) tetapi kini banyak jaringan dikelola tidak terpusat (decentralized) atau terdistribusi (distributed). Jaringan komputer, fisik maupun non-fisik, adalah aset berharga yang harus dijaga keamanannya. Aset fisik mudah dihitung harganya sejak awal pengadaan dengan pengamanan oleh manusia dibantu alat pengaman secara berlapis mulai gerbang utama enterprise sampai dengan ruang komputer. Aset non-fisik (perangkat lunak dan data) sebagian bisa dihitung dan mungkin sebagian besar lainnya relatif sulit dihitung harganya, dan pengamanannya juga tidak mudah. Dengan makin pesatnya perkembangan teknologi internet dan dan implementasinya dalam sebuah LAN (intranet) yang menyebabkan arus informasi dari dalam atau ke luar enterprise semakin padat, sekuriti aset non-fisik bisa dipandang lebih penting dari aset fisik
Sebuah perusahaan pemasaran makanan “seafood”, tidak melibatkan diri dalam produksi, penyimpanan, bahkan juga distribusi dari makanan yang dijualnya. Perusahaan ini hanya menghimpun pesanan dari pemasok besar (wholesalers) untuk kemudian diambil oleh perusahaan penyalur komoditas. Perusahaan  “seafood” ini memiliki situs www.seafoods.com dimana pembeli dapat melihat dan memesan makanan seafood dalam berbagai jenisnya, lengkap dengan penjelasan tentang rasanya. Pemesan membayar dengan kartu kredit seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.

Gambar diatas merupakan data flow diagram. Data flow diagram adalah suatu proses manajemen arus data baik yang masuk dan keluar dari masing masing entittas yang ada dalam sistem informasi. Dalam perusahaan pemasaran seafood tersebut telah meenggunakan proses sistem informasi dalam sebagian aplikasi yang dilakukan dalam bisnis operasional perusahaan tersebut. Bisnis operasional dalam perusahaan pemasaran seafood meliputi beberapa stackeholder yaitu pemasok makanan (supplier), bank, pelanggan (costumer) dan penyalur makanan (distributor). Stackeholder melakukan kegiatan sesuai dengan bidang masing masing. Namun dalam hal ini stackeholder sebagai supporting atau pendukung utama dalam keberlangsungan bisnis operasional perusahaan seafood.
Berikut ini merupakan penjelasan dari data flow diagram pada sistem informasi perusahaan seafood :
v Perusahaan Pemasaran Seafood terhadap Pemasok Makanan (Supplier)
(1)  Pesanan (Delevery order)
Perusahaan pemasaran seafood melakukan proses requirement pesanan makanan kepada supplier sesuai dengan permintaan layanan yang diberikan perusahaan kepada distributor. Requirement pesanan makanan tersebut berdasarkan pada permintaan customer. Sistem informasi untuk requirement ini dapat dilakukan dengan cepat, akurat dan real time sehingga meminimalisir terjadi kesalahan.
(2)  Jenis Makanan
Perusahaan pemasaran seafood menerima dan mendapatkan jenis makanan yang telah requirement sesuai dengan pesanan yang diberikan oleh perusahaan. Selanjutnya jenis makanan tersebut akan diberikan kepada distributor untuk disalurkan kepada customer.
v Perusahaan Pemasaran Seafood terhadap Penyalur Makanan (Distributor)
(1)  Permintaan Layanan (Sevice Demand)
Perusahaan pemasaran seafood melakukan proses requirement permintaan layanan kepada distributor. Permintaan layanan ini dapat berupa pengambilan jenis makanan, layanan delivery kepada customer.
(2)  Jenis Makanan
Perusahaan pemasaran seafood memberikan dan menyampaikan jenis makanan yang dipesan oleh konsumen kepada distributor. Selanjutnya oleh distributor jenis makanan tersebut dikirimkan kepada konsumen yang telah memesan sebelumnya.
v Distributor dengan Customer
Pihak distributor menyalurkan atau mengirimkan paketan jenis makanan yang telah dipesan konsumen kepada konsumen yang memesan jenis makanan tersebut.
v Customer dengan Perusahaan Pemasaran Seafood
Customer mengakses layanan aplikasi pada sistem informasi pada perusahaan pemasaran seafood. Aplikasi dapat diakses dapat berupa aplikasi pemesanan jenis makanan, aplikasi sistem pembayaran yang dapat dilakukan, aplikasi menu jenis makanan yang dapat dipesan.
v Customer dengan Bank
(1)  Cek
Customer melakukan transaksi pembelian jenis makanan seafood yang pembayarannya dengan cek yang dapat dicairkan di bank. Aplikasi ini memberikan pilihan kepada customer untuk memilih moda pembayaran yang akan digunakan.
(2)  Statement Kartu Kredit
Pihak bank dengan aplikasi yang ada pada sistem informasi tersebut dapat memberikan tagihan kartu kredit untuk pembayaran pesanan makanan.
v Bank dengan Perusahaan Pemasaran Seafood
(1)  Beban Kartu Kredit
Pihak bank dapat memberikan beban kartu kredit setiap pelanggan atau konsumen kepada perusahaan pemasaran seafood. Beban kartu kredit tersebut dapat digunakan bank untuk membuat tagihan kepada konsumen.
Perusahaan pemasaran seafood telah menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen dalam melayani konsumen dan stakeholder untuk keberlangsungan proses bisnis operasi. Hal ini dapat diketahui dengan adanya data flow diagram di atas yang digunakan dalam sistem informasi tersebut. Perusahaan pemasaran seafood menggunakan sistem informasi dan memanfaatkan teknologi infomasi. Hal hal yang mendasari penggunaan sistem informasi dan teknologi infomasi yaitu
  • Adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif 
  • Mengurangi biaya 
  • Meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan
Perusahaan pemasaran seafood memanfaatkan sistem informasi dengan menggunakan layanan aplikasi yang dapat diakses cepat, akurat dan mudah dalam menyediakan komunikasi organisasi dengan stakeholders. Adapun keuntungan bidang pemasaran dengan memanfaatkan sistem informasi yaitu
a.    Mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian sistem pengambilan keputusan.
b.    Memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer. Sebagai contoh, sistem informasi eksekutif (Executive Information Systems atau EIS) mempengaruhi aliran informasi secara vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda.
c.    Mempengaruhi antarmuka-antarmuka organisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok. Sistem antarorganisasi yang dilengkapi dengan pertukaran data elektronis (EDI) menciptakan hubungan yang lebih dekat antara organisasi dan pemasok, memfasilitasi manajemen sediaan yang lebih efisien dan memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam melakukan pemesanan kembali 
Sumber : My Document