Dalam menciptakan hubungan yang berkualitas, rasa percaya adalah hal yang paling penting dalam membina hubungan. Rasa percaya dan rasa hormat sebisa mungkin harus diperoleh secara terus menerus, dan rasa tersebut jarang sekali diberikan tanpa pertanyaan dan akan segera ditarik kembali ketika rasa hormat maupun percaya itu dilanggar dari sebuah hubungan
.
Rasa percaya merupakan sesuatu yang membebaskan kita sebagai manusia, memberikan keleluasaan dan menempatkan keselamatan, kesesjahterakan kita serta keterkaitan hidup antar sesama. Kepercayaan atau rasa percaya itu ada, mulai dari masalah pinjam meminjam uang antara teman sampai rasa percaya yang kita berikan kepada nahkoda kapal yang membawa kita menyeberangi samudera dari pulau satu ke pulau yang lain. Rasa percaya adalah sesuatu yang kita berikan kepada teman atau orang lain bahkan orang asing setiap hari. Lalu apa artinya itu? Apa yang tercakup di dalamnya?
Dalam sebuah interaksi sosial atau sebuah hubungan, rasa percaya merupakan bumbu yang akan menyedapkan apapun jenis masakannya dari produk berlabel interaksi. Rasa percaya itu biasanya bersifat tersirat, lalu bagaimana kita bisa mengetahui kita memilikinya dan bagaimana kita menentukan kapan harus memberikannya? Dalam realitanya, kita hampir tidak pernah tahu pasti karena orang tidak memempuh pendidikan dan memperlajarinya. Akan tetapi, pada saat kita mampu melakukan sesuatu dengan jujur dan terbuka dengan orang lain di lingkungan kita, pada saat itulah kita tahu bahwa kita telah berada di area jalan yang tepat.
Ada banyak point dalam rasa percaya, tetapi di bawah ini akan kita garis bawahi 10 kunci rasa percaya :
- Menahan diri dari emosi untuk tidak menghakimi dalam semua urusan dengan orang lain.
- Melakukan segala interaksi antar orang pada tingkat dewasa
- Berhati-hati agar jangan sampai memperlakukan orang lain dengan cara apapun yang tidak menunjukkan adanya rasa percaya atau rasa hormat.
- Memperlakukan orang lain sebagaimana anda ingin orang lain memperlakukan kita.
- Bertindak sesuai fakta dan bukan dari dorongan emosi yang menimbulkan biasnya fakta.
- Menjadi pendengar yang proaktif, karena mendengar adalah alat komunikasi yang hebat!
- Mempraktikkan kejujuran dalam setiap urusan anda.
- Menangani perasaaan anda dengan cara yang terbuka dan membangun
- Berharap orang lain berpikir berbeda dari diri anda dan terimalah pemikirannya.
- Dalam rangka menerima rasa percaya orang lain, belajarlah lebih dulu untuk memberikannya dengan bebas.
Dasar dari sebuah hubungan adalah rasa percaya, yang bertujuan membangun jembatan-jembatan kepercayaan cukup kuat untuk menunjang kebenaran.Tentu dari kita pernah bahkan sering menyembunyikan kebenaran karena takut akan reaksi orang lain. Namun jika ada rasa percaya sejati, atau jika rasa percaya itu terbebas dari perkiraan dan perbuatan menyalahkan, rasa saling percaya yang digabungkan dengan pilar kembarnya yaitu rasa hormat, akan cukup bagi dua orang untuk mengatasi apapun yang dapat dihadapi oleh kebenaran.
Hal tersebut perlu, akan tetapi jarang tercapai, karena kita tidak percaya kalau orang lain tidak mengambil keuntungan dari sifat-sifat baik kita. Namun perilaku yang bertentangan dengan jiwa manusia, karenanya adalah suatu perbuatan yang tidak dapat dibela tetapi merupakan bentuk pelepasan tanggung jawab yang kerap kali dipakai.
Jika kita sanggup bekerja dari sudut yang sama, mulai dengan rasa percaya dan rasa hormat, tiba-tiba hal itu tampak jauh lebih terjadi. Bayangkan saja ketika setiap orang memulai segala seuatu dengan rasa percaya, menggunakan dan meyakini sepuluh kunci rasa percaya di atas. Bayangkan perbedaan apa yang akan ia buat dalam pendirian politik kita, perusahaan kita, sekolah kita bahkan agama kita. Tentu semua bukan mimpi, tetapi tujuan. Hal ini adalah batasan persepsi orang yang menerima segala sesuatu sebagai suatu bagian hidup mereka, tetapi hal itu jelas bukan bagian hidup saya karena saya tidak menginginkannya. Itulah pilihan saya dan saya merasa lebih bahagia dengannya. Bagaimana dengan pilihan Anda?