Sebelum meledaknya dot-com. Telah banyak perusahaan yang baru terdaftar dengan uang initial public offer (IPO) bergegas mengambil alih perusahaan-perusahaan lain tanpa sepenuhnya menghitung biaya integrasi dan pengelolaan entitas gabungan. Merger dan akuisisi (MA) adalah cara instan bagi perusahaan untuk mendapatkan akses ke teknologi, pelanggan dan pasar. Selain manfaat jelas dari ekspansi dan diversivikasi, MA diyakini menjadi salah satu jalan memperkuat posisi perusahaan khususnya di pasar global melalui skala ekonomi (berkurangnya biaya dengan diikuti besarnya ukuran usaha) dan merk internasional.
MA pada dasarnya merupakan alat keuangan perusahaan untuk meningkatkan bilai pemegang saham dengan meningkatkan aktiva atau bahkan penghapusan pajak. Dalam lebih dasawarsa yang lalu terdapat gelombang besar MA yang pada kisaran akhir tahun ’80 dan yang lainnya setelah krisis ’97.
Perluasan ekonomi global menimbulkan peningkatan operasi keuangan global dankecenderungan baru MA lintas perbatasan muncul dalam beberapa tahun terakhir. MA lintas perbatasan ini merupakan pendorong utama penanaman modal asing (PMA) dan beberapa decade terakhir.
Investasi asing merupakan suplemen untuk meningkatakn pertumbuhan danmenarik investasi asing telah menjadi bagian penting stategi pembangunan nasional bagi banyak negara.. Selain MA, investasi asing datang dalam bentuk perusahaan patungan (joint ventura) dan aliansi penanaman modal untuk operasi pabrik baru (Greenfield investment). Faktor-faktor penentu investasi asing secara formatif adalah ukuran dan prospek pasar, target pertumbuhan, infrastruktur fisik seperti utilitas dan telekomunikasi, kerangka keuangan, struktur hukum dan regulasi, insentif ekonomi, seperti perjanjian perdagangan bebas, stabilitas ekonomi, biaya tenaga kerja produktifitas dan inovasi, lingkungan investasi dan sumber daya alam.
Liberalisasi perdagangan yang progresif dan investasi asing mendorong regionalisasi yang didorong oleh pasar di negara-negara dengan kinerja ekonomi yang tinggi. Sebuah perekonomian modern menurut teori Triple C digerakan oleh tiga mesin yaitu mesin domestic, mesin regional dan mesin global. Dalam lebih 25 tahun terakhir misalnya, Jepang memberikan sebagian besar investasi asing di negara-negara ASEAN yang baru berkembang untuk industri manufaktur dan elektronik. Konsentrasi kegiatan ekonomimenyebabkan integrasi ekonomi di antara negara-negara tersebut. Produksi bergeser dari perusahaan perusahaan local ke jaringan produksi regional ke regionalisasi yang didorong oleh pasar dan yang didorong secara institusional adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat, liberalisasi investasi asing, perjanjian perdagangan bebas, integrasi regional dan globalisasi.