Syarat mutlak agar Organisasi dapat berkembang sesuai dengan tuntutan jaman haruslah mempunyai pegawai atau keryawan yang berkompeten dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Profesionalisme dan kompetensi dapat dilihat dari kinerja pegawai tersebut. Kinerja pegawai adalah hasil  kerja  secara  kualitas  dan  kuantitas  yang  dicapai  oleh seorang pegawai dalam melaksanakan  tugasnya sesuai dengan  tanggung  jawab yang diberikan kepadanya. Salah satu yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah disiplin. Disiplin pegawai disiplin  pegawai adalah  kegiatan  karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja. 
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah kebijakan untuk mengelola aspek manusia dalam sebuah jabatan manajerial termasuk di dalamnya merekrut, menseleksi, melatih, member imbalan, menilai kinerja karyawan dan memelihara serta mempertahankan karyawan. Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktivitas perusahaan. 

Disiplin sangat penting untuk  pertumbuhan organisasi, digunakan terutama  untuk memotivasi pegawai agar dapat  mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan  baik secara  perorangan  maupun kelompok. Disamping itu disiplin  bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada  merupakan penyebab terbanyak tindakan  indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi  kepada tenaga  perawat atau bidan yang baru pada  hari pertama mereka bekerja, karena  perawat atau bidan tidak dapat diharapkan  bekerja dengan baik dan patuh, apabila  peraturan/prosedur atau kebijakan  yang ada  tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain  memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula  peraturan atau prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf  melalui diskusi aktif.
Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang  diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan  kesalahan  dan  harus  belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan  indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan  cara  yang  bijaksana sesuai dengan prinsip dan  prosedur yang  berlaku  menurut tingkat  pelanggaran  dan  klasifikasinya.

  
Menurut tata bahasa dan terminologi disiplin mempunyai arti sebagai berikut :
Ø  Disiplin  berasal  dari  akar  kata   “disciple“  yang  berarti  belajar. Disiplin  merupakan  arahan  untuk melatih  dan membentuk  seseorang   melakukan sesuatu  menjadi lebih  baik.
Ø  Disiplin adalah  suatu proses yang dapat  menumbuhkan perasaan  seseorang untuk mempertahankan  dan meningkatkan  tujuan  organisasi  secara obyektif, melalui kepatuhannya  menjalankan  peraturan  organisasi
Ø  Disiplin menurut Prawirosentono  (1999: 30) disiplin adalah  taat  kepada hukum dan peraturan  yang berlaku.  Jadi, disiplin  karyawan adalah  kegiatan  karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja.

Sanksi indisipliner  dilakukan  untuk  mengarahkan  dan memperbaiki  perilaku pegawai dan  bukan  untuk  menyakiti.  Tindakan  disipliner  hanya  dilakukan  pada pegawai  yang tidak dapat mendisiplinkan diri, menentang atau tidak dapat mematuhi  praturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan mempengaruhi moral pegawai maupun pelayanan  pasen secara langsung, oleh karena itu  tindakan  koreksi  dan pencegahan  terhadap melemahnya peraturan harus segera  diatasi oleh semua komponen  yang  terlibat  dalam  organisasi.
Pengembangan disiplin mengasumsikan bahwa : Tidak ada orang yang  sempurna, oleh sebab itu  setiap  individu  diizinkan  untuk melakukan  kesalahan  dan belajar  dari  kesalahan  tersebut. Tindakan  koreksi  dilakukan  apabila individu tidak dapat mematuhi  peraturan  sesuai standar minimal atau tidak dapat  meningkatkan  tujuan organisasi.   Seorang manajer atau pemimpin dituntut untuk dapat menerapkan prinsip prinsip disiplin di lingkungan organisasinya.
a)   Pemimpin mempunyai  perilaku  positif
Untuk dapat  menjalankan  disiplin  yang  baik  dan benar,  seorang  pemimpin  harus         dapat menjadi  role model atau panutan  bagi  bawahannya. Oleh karena  itu  seorang   pimpinan  harus dapat mempertahankan  perilaku yang positif  sesuai  dengan  harapan staf.
b)  Penelitian  yang  Cermat
Dampak  dari tindakan  indisipliner  cukup serius, pimpinan harus memahami akibatnya. Data dikumpulkan  secara faktual, dapatkan informasi  dari  staf yang lain, tanyakan secara  pribadi  rangkaian pelanggaran yang telah  dilakukan, analisa, dan bila perlu  minta pendapat  dari  pimpinan  lainnya.
c)   Kesegeraan  
Pimpinan  harus  peka  terhadap pelanggaran  yang  dilakukan  oleh bawahan sesegera mungkin  dan  harus diatasi  dengan  cara yang bijaksana. Karena,  bila dibiarkan  menjadi kronis, pelaksanaan disiplin yang  akan  ditegakkan  dapat dianggap lemah,   tidak jelas,  dan akan mempengaruhi  hubungan  kerja dalam organisasi  tersebut.
d)  Lindungi  Kerahasiaan  (privacy)
Tindakan indisipliner akan  mempengaruhi  ego staf, oleh karena itu  akan lebih baik apabila permasalahan didiskusikan secara pribadi, pada ruangan  tersendiri dengan suasana yang rileks dan tenang.  Kerahasiaan harus tetap  dijaga karena mungkin dapat mempengaruhi  masa depannya .
e)   Fokus  pada  Masalah
Pimpinan  harus  dapat  melakukan  penekanan  pada kesalahan  yang dilakukan bawahan dan bukan pada pribadinya, kemukakan  bahwa  kesalahan yang dilakukan  tidak dapat dibenarkan.
f)    Peraturan   Dijalankan  Secara  Konsisten
Peraturan  dijalankan secara konsisten, tanpa pilih kasih. Setiap  pegawai yang bersalah harus dibina sehingga mereka tidak merasa dihukum dan dapat menerima sanksi yang dilakukan secara wajar.
g)   Fleksibel
Tindakan disipliner  ditetapkan apabila  seluruh  informasi  tentang  pegawai telah di analisa  dan dipertimbangkan. Hal yang menjadi pertimbangan antara lain adalah tingkat kesalahannya,  prestasi pekerjaan yang lalu,  tingkat kemampuannya dan pengaruhnya terhadap organisasi  
h)  Mengandung  Nasihat
Jelaskan secara  bijaksana  bahwa pelanggaran yang dilakukan  tidak dapat diterima. File pegawai  yang berisi  catatan  khusus  dapat digunakan sebagai acuan, sehingga mereka  dapat memahami  kesalahannya.
i)     Tindakan   Konstruktif
Pimpinan harus yakin  bahwa bawahan  telah  memahami perilakunya bertentangan  dengan tujuan organisasi dan  jelaskan kembali   pentingnya  peraturan  untuk staf maupun organisasi. Upayakan   agar  staf  dapat merubah perilakunya   sehingga  tindakan indisipliner  tidak terulang lagi.
j)    Follow Up  (Evaluasi)

Pimpinan  harus secara cermat  mengawasi dan  menetapkan  apakah  perilaku bawahan sudah  berubah. Apabila perilaku bawahan  tidak berubah, pimpinan harus  melihat kembali penyebabnya  dan mengevaluasi kembali  batasan  akhir tindakan indisipliner.

 

Tujuan dari disiplin pegawai adalah difokuskan   untuk mengoreksi  penampilan kerja agar  peraturan  kerja dapat diberlakukan  secara konsisten kepada masing-masing pegawai. Tidak  bersifat  menghakimi dalam memberlakukan  hukuman  atas  tindakan  indisipliner. 
Sebagai penyimpulan dari tulisan ini adalah bahwa disiplin  kerja pegawai sangat penting  untuk digunakan  sebagai arahan untuk  membentuk dan melatih  seorang pegawai melakukan sesuatu menjadi baik, dan merupakan proses  untuk menumbuhkan  perasaan pegawai tersebut dalam mempertahankan  dan meningkatkan  tujuan  organisasi  secara objektif melalui  kepatuhannya  menjalankan peraturan  organisasi. Koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan  harus segera diatasi dan dilakukan  oleh  semua komponen  yang terlibat  dalam organisasi.  Karena  melemahnya  disiplin kerja pegawai dalam organisasi  akan secara langsung mempengaruhi moral pegawai tersebut maupun terhadap pelayanan yang diberikan. Sanksi indisipliner  dilakukan untuk mengarahkan  dan memperbaiki perilaku pegawai dan bukan untuk menyakiti,  oleh karena itu harus dilakukan  secara adil dan bijaksana.  
Sumber : My Document