Teknologi internet saat ini telah memasuki berbagai sendi kehidupan.  internet sendiri merupakan suatu kombinasi teknologi informasi berbasiskan komputer dan teknologi komunikasi dengan memasukan unsur sistem manajemen informasi. Perkembangan yang begitu pesat dari teknologi internet tidak lepas dari kemudahan-kemudahan dan kemampuan yang dimilikinya. Layanan yang dapat diberikan oleh internet antara lain : 

  1. Electronic Mail (e-mail), yaitu salah satu bentuk layanan teknis yang berfungsi untuk mengirim atau menerima surat elektronik dengan jangkauan mencakup seluruh penjuru dunia
  2. File Tranfer Protocol (FTP), yaitu layanan yang berfungsi  untuk mengirim (uploading) dan menerima (downloading) file antar titik dengan jangkauan mencakup seluruh penjuru dunia
  3. Tele Networking (TelNet), yaitu layanan yang berfungsi untuk mengakses komputer (host/server) dari jauh dengan menggunakan metode remote login. Telnet adalah program yang memungkinkan komputer kita menjadi terminal dari komputer lain di internet.
  4. User’s Network (UseNet), adalah suatu sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistribusikan ke seluruh dunia.
  5. World Wide Web (WWW), yaitu layanan yang memiliki fasilitas pencarian dan pemberian informasi yang cepat dengan menggunakan teknologi hypertext dan juga memungkinkan penanganan atau akses yang jauh lebih fleksibel pada file yang dikelola. 
Di dalam negeri, upaya pemberdayaan teknologi informasi secara umum dapat dilihat dari penerapannya pada berbagai bidang kehidupan, seperti:

Bidang Pendidikan (e-Education)

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (online). Dengan adanya perkembangan  teknologi informasi  dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan proses belajar jarak jauh atau atau bersifat dinamis dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya. Secara umum, manfaat penerapan e-Education dalam dunia pendidikan, seperti: melihat nilai, memeriksa keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, secara online.  

Bahkan, penerapan e-Education telah memungkinkan terjadinya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam bentuk real time (waktu nyata) maupun tidak. Interaksi secara real time dapat dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi seperti chatroom, real audio atau real video, dan online meeting. Sedangkan, yang tidak real time bisa dilakukan dengan menggunakan mailing list, discussion group, newsgroup, dan bulletin board.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa e-Education lebih dominan diterapkan pada sektor Perguruan Tinggi. Sementara, pada sektor pendidikan dasar belum sepenuhnya mampu diterapkan. Hal ini tentunya terkait dengan minimnya anggaran pendidikan guna mendukung penyediaan sarana dan prasarana teknologi informasi itu sendiri. Selain itu juga belum adanya konsep mengenai pembelajaran teknologi informasi yang sesuai dengan kurikulum pendidikan dasar. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi pada masa yang akan datang.

Dalam Bidang Pemerintahan (e-Government) 
Electonic government atau e-Government merupakan istilah untuk menyebutkan penggunaan  teknologi informasi oleh sektor pemerintahan. Penerapan e-Government pada umumnya didasari oleh efektifitas dan efisiensi kinerja pemerintah dalam menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya, seperti proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet. Selain itu juga dalam hal penyediaan informasi publik oleh pemerintah. Adapun bentuk-bentuk penerapan e-Government, antara lain:
  1. G2C (Governmet to Citizen)
  2. G2B (Government to Business) 
  3. G2G (Government to Government)
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penerapan e-Government pada umumnya memiliki manfaat-manfaat, seperti:
  1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Sebab, informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Selain itu juga, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. 
  2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
  3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
  4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Namun, pada kenyataannya penerapan e-Government hingga saat ini belum mampu dilakukan secara optimal. Adapun hal-hal yang menyebabkan ketidakoptimalan penerapan e-Government tersebut, antara lain: permasalahan birokrasi yang kurang efektif dan efisien yang mengakibatkan pemberdayaan teknologi informasi menjadi sangat rumit, minimnya ketersediaan aparatur pemerintah yang menguasai teknologi informasi, kurangnya pemahaman yang komprehensif dari para pejabat pemerintah terkait dengan esensi pemberdayaan teknologi informasi, dan sebagainya. Namun, upaya penerapan e-Government dalam rangka menciptakan clean government dan good governance secara umum terus ditingkatkan. Hal ini tampak dengan semakin banyaknya situs-situs pemerintahan, bertambahnya pelayanan publik berbasis elektronik, dan sebagainya.
Bidang Keuangan dan Perbankan (e-Banking) 
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam melakukan transaksi pembayarannya, melainkan dalam bentuk layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada Teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan. 
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.