Memahami Perilaku Konsumen tidak mudah dan sesederhana seperti mengetahui produk dan layanan yang dibeli atau digunakan konsumen. Studi Perilaku Konsumen bertujuan untuk memahami alasannya. Ini adalah bidang yang kompleks dan multidisiplin yang melihat berbagai faktor dari sosial, ekonomi, psikologis dan emosional atas motivasi yang mendorong keinginan pembelian dan juga/bahkan reaksi pasca-pembelian.
Memahami faktor-faktor ini membantu perusahaan menciptakan merek dan komunikasi pemasaran yang membuat hubungan emosional menghasilkan konsumsi dan pembelian berulang oleh konsumen.
Selain memahami kebutuhan psikologis dan emosional seputar pembelian, banyak hal yang dapat dipelajari tentang konsumen dengan memahami bagaimana mereka menghabiskan waktu luang mereka. Misalnya, Generasi Baby Boom masih menikmati meluangkan waktu untuk membaca publikasi cetak sementara generasi milenium menghabiskan rata-rata 14 jam / minggu di media sosial. Informasi ini membantu pemasar untuk memutuskan di mana menempatkan iklan yang efektif.
Sementara,pandangan tentang keuangan konsumen juga membantu membentuk pemahaman tentang perilaku dan preferensi konsumen. Jika kelompok tertentu difokuskan untuk menghemat uang, barang diskon, kupon, dan promosi akan menarik bagi mereka. Sedangkan kelompok lain mungkin menilai kualitas melebihi biaya dan bersedia membayar lebih untuk produk atau layanan yang dianggap lebih baik.
Perusahaan besar seperti Wal-Mart, carefour, matahari dan beberapa yang lainnya memahami preferensi pelanggan mereka. Mereka(pemasar) mempelajari pola pembelian dan bereksperimen dengan melakukan pergeseran dalam penempatan produk dan sedikit memodifikasi harga yang ditempelkan di produk atau rak pajangan produk. Melalui barcode dan analisis online, mereka menginvestasikan sejumlah besar waktu dan uang untuk mengenal pelanggan yang ada dan calon pelanggan mereka.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengukur respon pelanggan, misalnya apakah pelanggan lebih mungkin untuk membeli sebungkus permen karet di samping konter check-out atau di rak kelompok permen? Atau berapa banyak lagi pelanggan bersedia membayar untuk produk digital?
Analisis online membantu mengukur waktu pelanggan berbelanja dan jenis produk yang paling sering dibeli bersama. Mereka juga dapat mengumpulkan informasi sosio-ekonomi dan demografi yang membantu mereka untuk mengembangkan poin harga dan memperbaiki jenis produk populer.
Melakukan riset tentang perilaku konsumen mengenali pelanggan, bagi perusahaan kecil dengan sumber daya sedikit, dapat dilakukan dengan cara berbicara/bertanya langsung pada pembeli, melakukan ulasan online, menggunakan media online dan atau media sosial.
Berbicara kepada pelanggan adalah salah satu cara untuk mengenal dan memahami pelanggan. Tidak hanya ingin memeriksa preferensi produk mereka tetapi juga bagaimana mereka membuat pilihan, bagaimana mereka menghabiskan waktu luang mereka, dan pendapat mereka tentang keuangan pribadi. Berbicara dengan pelanggan dapat membantu untuk lebih memahami kebutuhan mereka dan bagaimana menarik pelanggan potensial.
Ulasan online adalah alat ukur yang baik tentang bagaimana pelanggan mempersepsikan merek atau produk, meskipun sisi negatif dari tinjauan online adalah bahwa mereka mewakili persepi penilaian yang mungkin tidak objektif atas perasaan general, baik yang sangat bahagia atau sangat tidak bahagia.
Tren online dan media sosial memainkan peran dalam perilaku konsumen dimana konsumen sering mencari rekomendasi pra-pembelian atau untuk afirmasi pasca pembelian. Tren online juga dapat membantu untuk memahami minat, pandangan tentang keuangan pribadi, dan strategi afiliasi. Tren ini dapat diklasifikasikan dan dipahami lebih lanjut melalui istilah demografi yang memberikan wawasan yang tak ternilai tentang pola pembelian dan produk dan layanan yang diinginkan.
Banyak yang bisa dipelajari tentang perilaku konsumen dari analisis Facebook. Analisis Facebook menguraikan pemirsa berdasarkan usia, waktu online/aktif dan keterlibatan dengan posting, komen misalnya. Jenis post yang muncul adalah memberikan indikasi yang baik tentang minat mereka serta kebutuhan emosional konsumen. Waktu dan intensitas mereka aktif di media sosial adalah indikasi preferensi gaya hidup. Misalnya, orang tua yang bekerja sering memeriksa media sosial pada pagi hari dan setelah jam 8 malam (sebelum anak-anak bangun dan setelah mereka tidur). Ini akan menjadi waktu yang ideal untuk berkomunikasi dengan mereka.
Pemasar membuat semua jenis rekomendasi strategis, tetapi respons pelanggan merupakan ukuran sebenarnya dari kesuksesan mereka. Kebutuhan dan keinginan pelanggan harus selalu dipertimbangkan ketika membuat rekomendasi strategis dan menciptakan merek. Promosi yang paling sukses adalah promosi yang membuat hubungan emosional dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan mampu dan membantu mereka mengatasi ketakutan dan kegelisahan kebutuhan mereka.
Souce:diubah dari William Joseph
Baca juga. :